Sudah belasan tahun saya menggeluti bidang kalibrasi ini. Memang tidak semua area kalibrasi pernah didalami, tetapi dalam rentang waktu sepanjang itu cukuplah bagi saya untuk mengklaim diri minimal memiliki pengalaman yang lumayan banyak. Bukan berarti ada niat jumawa, tetapi hanya sekedar menegaskan bahwa saya sudah menerima banyak masukan dari berbagai stakeholder kalibrasi, baik dari pelanggan, teman-teman sesama teknis, dari internet, maupun juga dari pihak manajemen selaku “juragan” Lab Kalibrasi.
Dari situ ada satu hal menarik yaitu ketika ada complaint bahwa kalibrasi tidak memiliki efek apa-apa terhadap kinerja operasional. Sebagian kastamer ternyata masih saja kesulitan menemukan benang merah signifikansi antara kebutuhan kalibrasi dengan manfaat real yang didapatkan.
Apakah kalibrasi akan menemukan kematiannya dalam waktu dekat ini? Ini adalah pertanyaan yang tidak perlu tergesa-gesa didiamkan, apalagi ditolak mentah-mentah, karena memang selain masalah sertifikasi ISO 9000 yang mensyaratkan kalibrasi, nyaris tidak ada alasan lain yang membenarkan permintaan layanan kalibrasi.
Pertanyaan itu sebaiknya dijawab dengan membumikan teori kalibrasi dengan segala birokrasinya yang menurut hemat saya masih saja berbelit-belit (sampai saat ini) ke dalam ranah operasional dengan semangat menggali terus manfaat nyata yang dirasakan (dan harus dapat dibuktikan).
Mungkin sudah saatnya teknisi membantu kastamer untuk memaksimalkan hasil ukur kalibrasi dalam penggunaannya di lapangan, bagaimana membaca sertifikat kalibrasi dan menggunakannya di lapangan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar